SUMBAR, - Wakil Gubernur (Wagub) Sumatra Barat (Sumbar) Audy Joinaldy memaparkan potensi Sumbar kepada pengusaha Qatar pada webinar internasional bertema “Promoting Investment of Qatar in Indonesia: Challenges, Experience and Opportunities”, Rabu (30/3/2022).
Lewat daring itu, Audy menjelaskan beragam potensi, mulai dari sektor pariwisata, budaya hingga agrikultur yang memungkinkan terciptanya kerja sama bisnis dan masuknya investor.
Dengan luas 42 juta kilometer persegi, Audy optimistis Sumbar mampu menjawab peluang dan tantangan investasi serta kerja sama dengan investor-investor asal Qatar.
Menurut Wagub Audy, akses darat, udara dan laut dalam menjangkau potensi yang tersebar di berbagai daerah di Sumbar pun sudah sangat mendukung. Hal ini, kata dia, merupakan kunci dalam pengembangan sektor pariwisata, agrikultur dan budaya ke depan.
“Sumatra Barat memiliki berbagai aspek potensial yang mendukung investasi, seperti kekayaan sumber daya alam, SDM yang terlatih, serta memiliki pasar domestik halal yang besar dan berkembang pesat, ” ujar Audy.
Di samping itu, lanjut dia, dari segi akses Sumbar juga mudah dijangkau. Apalagi Sumbar telah memiliki bandara yang sudah bertaraf internasional yang akan kembali dibuka.
“Kita juga punya Pelabuhan Teluk Bayur sebagai tempat ekpor impor yang masih didominasi oleh Crude Palm Oil(CPO), karena Sumatra Barat sendiri merupakan provinsi agrikultur, ” terang Audy.
Lebih jauh ia mengungkapkan, di samping agrikultur dan destinasi wisata, Sumbar juga memiliki punya daya tarik tersendiri. Salah satunya adalah Masjid Raya yang meraih penghargaan sebagai ‘one of most beautiful design in the world’, serta memiliki situs warisan dunia yang sudah diresmikan UNESCO di Kota Sawahlunto.
Peluang investasi dan pengembangan di Sumbar, kata Audy, masih sangat terbuka lebar. Seperti kawasan wisata Mandeh, Kepulauan Mentawai, masih membutuhkan pengembangan resort, dan masih banyak lagi yang lain.
“Peluang dalam pengembangan resort di Sumbar juga masih terbuka lebar. Di samping kepulauan, kita juga memiliki potensi perikanan di sepanjang perairan. Ini merupakan peluang besar, karena jumlah tangkapan kita yang banyak, namun daya tampung hasil tangkapan masih kurang. Industri pengolahan ikan segar dapat menjadi peluang bisnis di Sumbar, ” lanjut Audy.
Audy menyebutkan, walau dalam situasi pandemi Covid-19, di sektor agrikultur, baik kehutanan, perikanan maupun pertanian tetap stabil, dan semakin membaik tiap tahunnya. Ini, kata Audy, juga menjadi daya saing Sumatra Barat dalam membuka peluang investasi dan bisnis.
“Sumatra Barat sendiri sangat terbuka untuk menjalin kerja sama baik dalam peluang dan proyeksi investasi, bahkan perihal pengurusan regulasi dan kebijakan dengan Qatar pun kita lakukan penyederhanaan agar memudahkan investor dalam menjangkau dan membangun bisnisnya di sini, ” ujar Audy.
Webinar tersebut dihadiri CEO Qatar Investment Authority Mansoor Bin Ebrahim Al Mahmoud, anggota dewan KADIN Qatar Mohamed Bin Jawhar, serta CEO Indosat Oroedoo Hutchinson Vikram Sinha. Presentasi Wagub Audy mendapat respons positif dari pengusaha Qatar. (**)